Menu

Mode Gelap

Opini · 24 Mei 2023 17:22 WIB

Perforasi Gaster ; Kenali Bahayanya dan Cegah Bersama


 Perforasi Gaster ; Kenali Bahayanya dan Cegah Bersama Perbesar

Oleh : dr. I Putu Denny Tanaya

Dokter Umum RS H.L. Manambai Abdulkadir

 

Tubuh manusia disusun oleh berbagai macam organ yang berperan penting di dalam proses kelangsungan hidup dan salah satunya adalah organ lambung atau dalam istilah medis disebut dengan gaster. Lambung atau gaster ini merupakan suatu organ yang sangat vital di dalam proses pencernaan makanan yang kita konsumsi sehari – hari. Dengan sifatnya cairannya yang asam dan gerakan peristaltiknya lah, berbagai macam makanan yang kita konsumsi tersebut dapat diolah di dalamnya untuk dapat dicerna oleh usus agar menghasilkan energi bagi tubuh. Namun seiring dengan berkembangnya pola hidup serta daya tahan tubuh manusia, maka organ ini pun dapat terjadi gangguan penyakit dan salah satu yang berkembang saat ini serta perlu diwaspadai adalah penyakit Perforasi Gaster.

Perforasi gaster atau biasa disebut dengan lambung bocor merupakan suatu kondisi dimana terbentuknya lubang pada dinding organ lambung yang pada keadaan normal harusnya dinding tersebut dalam kondisi tertutup. Dengan keadaan tersebut maka tentu saja bahan makanan serta cairan asam lambung yang berada di dalam organ tersebut dapat keluar ke rongga perut seseorang. Kondisi ini merupakan salah satu kondisi emergensi yang sering terjadi di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 30 % dan angka kesakitan mencapai 50 %. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sayuthi disebutkan bahwa penderita lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin laki – laki (88,9 %) dengan kelompok usia 51 – 70 tahun (55,6 %).

Faktor resiko ataupun penyebab dari terjadinya keadaan ini adalah radang usus buntu, peradangan usus, tukak lambung, infeksi pada kandung empedu, kanker, benturan benda tumpul pada perut, luka tusuk ataupun luka tembak menembus lambung, serta adanya riwayat mengkonsumsi obat golongan steroid ataupun obat anti nyeri NSAID (Asam Mefenamat, Na Diclofenac, Piroxicam, Meloxicam, Ketoprofen, dll) dalam jangka waktu yang panjang sehingga dapat mengiritasi dinding lambung secara terus – menerus dan berakhir pada kondisi kebocoran lambung.

Setiap orang dari jenis kelamin dan kelompok usia apapun dapat mengalami penyakit ini sehingga perlu kita ketahui bersama gejala yang sering muncul pada keadaan ini. Adapun gejala yang paling sering muncul adalah nyeri perut hebat yang tidak tertahankan dan tentunya disertai dengan demam, menggigil, mual, muntah, serta pada kasus yang parah bisa disertai dengan peritonitis atau disebut peradangan pada seluruh rongga perut yang dapat berakibat fatal bahkan reskio kematian bagi seseorang jika tidak segera ditangani. Sifat makanan yang berbagai macam tersebut dan asamnya cairan lambung itulah yang secara perlahan dapat menimbulkan terjadinya infeksi serta merusak dinding organ lainnya di dalam perut dan mengakibatkan keparahan.

Untuk menegakkan diagnosis perforasi gaster ini, seorang dokter tentunya akan bertanya mengenai keluhan pasien, riwayat kesehatan, serta riwayat konsumsi obat dan kebiasaan pasien sebelum terjadinya keluhan tersebut. Setelah dilakukan hal tersebut maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan terkhusus juga pada daerah abdomen atau perut pasien dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, ataupun auskultasi menggunakan stetoskop. Selain itu, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan penunjang berupa pengecekan darah lengkap guna mengetahui tanda infeksi serta pemeriksaan fungsi organ, rontgen pada dada ataupun perut, pengecekan CT Scan perut untuk mendapatkan gambaran kondisi perut pasien, serta pemeriksaan lainnya guna menunjang tegaknya diagnosis perforasi gaster ini.

Adapun pengobatan yang dilakukan untuk menangani kondisi ini umumnya adalah dengan tindakan operasi yang sifatnya segera dengan tentunya atas seizin dari pasien maupun keluarga itu sendiri dengan mempertimbangkan segala resiko yang dapat diderita jika tidak ditangani segera. Semakin cepat diagnosis dan perawatan dilakukan, semakin baik pula hasil yang diharapkan. Tujuan dilakukannya operasi tersebut adalah untuk memperbaiki lubang pada lambung, mengatasi sumber infeksi yang terjadi, serta mengatasi dampak yang ditimbulkan dari kondisi tersebut pada organ lainnya jika memang terjadi dampak. Tindakan lebih lanjut tentu dapat dilakukan pada saat operasi bergantung pada luasnya lubang, luasnya infeksi yang ada, serta seberapa besar organ lain yang terdampak dari penyakit ini. Pasca tindakan tentunya didukung dengan perawatan serta pemberian antibiotika, obat penunjang lainnya, dan saran nutrisi pasca operasi guna mencapai kesembuhan pasien.

Dengan melihat kondisi tersebut di atas, tentunya penyakit ini sangatlah perlu diwasapadai dan perlu dicegah bersama dengan menerapkan pola makan sehat dan mengkonsumsi makanan yang beragam, menghindari kebiasaan merokok, tidak mengkonsumsi alkohol berlebih, menjaga kebersihan tangan dan makanan, serta yang utama adalah mengkonsumsi obat – obatan terutama anti nyeri sesuai dengan anjuran dokter. Jika masyarakat merasa memiliki keluhan yang mengarah kepada pemyakit perforasi gaster ini, jangan pernah ragu untuk memeriksakan diri anda ke dokter ataupun rumah sakit sebab penanganan sejak dini pada diri anda akan menentukan kondisi anda kedepannya.

Salam Sehat, Melayani Sepenuh Hati

Artikel ini telah dibaca 486 kali

Baca Lainnya

Pemimpin Muda Dalam Tatanan Birokrasi Dan Karakteristiknya

10 Desember 2023 - 09:24 WIB

Dukung Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Bidang III DPMD Berkunjung ke Sumbawa Techno Park Di UTS

9 Desember 2023 - 12:04 WIB

Hakikat KIP Kuliah

6 Juli 2023 - 07:38 WIB

Mutu Pendidikan Rendah Akar dari Semua Masalah Hidup

1 Juni 2023 - 13:04 WIB

Inovasi Laboratorium Klinik Rumah Sakit Pasca Covid-19

29 Mei 2023 - 12:56 WIB

Tugas Dan Fungsi Tim Pendamping Keluarga Dalam Percepatan Penurunan Stunting

21 Mei 2023 - 11:45 WIB

Trending di Opini