Menu

Mode Gelap

Opini · 30 Mar 2022 00:36 WIB

MXGP Samota, Gerbang Deru Masa Peradaban di Utara Pulau Sumbawa


 MXGP Samota, Gerbang Deru Masa Peradaban di Utara Pulau Sumbawa Perbesar

dwipamedia.com – 20 bendera Negara telah berkibar di langit kawasan Tanjung Munangis Kelurahan Brang Biji menjadi penasbihan track Samota-Sumbawa di Nusa Tenggara Barat final sebagai lokasi penyelenggara Seri ke-12 event internasional MXGP 2022. Event yang akan digelar pada bulan Juni 2022 mendatang menjadi salah satu perhatian pemerintah dari pusat sampai daerah, bahkan di dunia internasional. Persiapan-persiapan terus dieskalasi dengan matang dan terkoordinir. Animo masyarakat terus digaungkan, menuju suatu asa kearah perubahan yang lebih baik dan mendunia bagi Sumbawa, NTB dan Indonesia.

oleh Rachman Ansori (pemerhati dan penulis, ASN di Pemkab Sumbawa)

MXGP Samota 2022 bukan hanya sebuah event kejuaraan para crosser dunia yang akan ditonton dari seluruh penjuru bumi, namun juga sebuah ritual deru mesin waktu yang akan menguak gerbang kejayaan sebuah wilayah yang telah ditetapkan sebagai Ibukota Kebudayaan Perubahan Iklim di Indonesia yaitu Kabupaten Sumbawa.

Samota-Sumbawa yang merupakan perpaduan tiga elemen alam yaitu Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora yang disematkan dibelakang brand internasional MXGP 2022 Seri-12 juga merupakan kawasan yang telah dikukuhkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO pada tahun 2018 yang lalu adalah sebuah pengakuan dunia akan keunikan dan keragaman biodiversitas kawasan ini, baik pegunungan maupun lautan, termasuk pulau pulau kecil disekitarnya.

Sumbawa atau Kabupaten Sumbawa yang berada disisi barat Gunung Tambora dari beberapa tulisan – diceritakan sebagai salah satu kawasan yang pernah mengalami efek perubahan iklim, bersamaan dengan saat Gunung Tambora meletus pada tahun 1815 mampu mengubah iklim dunia selama beberapa tahun, melenyapkan musim semi di Eropa, mengubah geopolitik dunia serta menumbuhkan kesadaran global akan perilaku alam yang harus terus kita jaga dengan harmoni dan berkeadaban.

Dibalik kisah melegenda itu, ternyata terdapat satu komunitas yang bertahan hidup dan mampu beradaptasi setelah terterpa semburan abu yang jarang sekali diungkap, yaitu Sumbawa. Masih menjadi tanda tanya dan harus terus menjadi bahan kajian dan diskusi, bagaimana dinasti dan budaya Sumbawa bisa bertahan melewati peristiwa dramatis itu.

Padahal waktu itu hampir sepertiga penduduk Sumbawa menjadi korban, kehilangan pola pemerintahan dan bertahun tahun mereka harus beradaptasi kembali untuk menyesuaikan diri setelah paling tidak tiga kerajaan lenyap yaitu Tambora, Pekat dan Sanggar. Inilah salah satu daya tarik sejarah yang tersimpan di kawasan gerbang Samota-Sumbawa ini, sehingga tepatlah jika dunia kemudian menetapkan Sumbawa sebagai salah satunya tujuan gelarannya.

Kembali ke event MXGP 2022 yang akan digelar di lokasi yang disebut sebagai Track Samota-Sumbawa sebagaimana dilansir dari situs resmi https://www.mxgp.com/tracks adalah sebuah lokasi strategis dan menawan di wilayah Tanjung Munangis yang merupakan gerbang dari Kawasan Samota yang secara historical dikelilingi oleh 9 (Sembilan) Istana yang menyimpan kisah melegenda dimasa lalu sampai dimasa depan antara lain Istana Bala Karang Minyak, Istana Bala Balong, Istana Bala Gunung Setia, Istana Bala Sawo, Istana Dalam Loka, Istana Bala Batu Ode, Istana Bala Puti’, Istana Bala Kelungkung, serta Istana Bala Kuning.

Wilayah Tanjung Munangis menyimpan kisah puteri kerajaan yang melegenda sampai saat ini. Lorong waktu kemudian menyisir pesisir utara Pulau Sumbawa dengan kisah-kisah yang masih dapat dilihat jejaknya seperti Kerajaan Ngali yang meliputi Kedatuan Tangko di Empang, Kedatuan Kolong di Brang Kolong, Kedatuan Dongan di Lape, Negeri Tepal di Tepal, Kedatuan Petonang di Ropang, Kedatuan Selesek di Selesek, dan Kedatuan Mento di Lantung. Demikian pula jejak kisah Kerajaan Sanggar, Pekat dan Tambora di pesisir utara Dompu, Belo, Bolo dan Sape di pesisir utama Bima.

Alhasil, gerbang Samota-Sumbawa bukan hanya akan menyuguhkan keindahan track yang berada diketinggian sekitar 70-90 MDL yang menghadap kearah maghrib atau matahari terbenam, namun juga akan menyuguhkan kisah-kisah legenda yang manis tentang sebuah peradaban di Pulau Sumbawa yang mampu menjaga dunia maupun mengubah dunia secara bersamaan diwaktu yang berbeda – masa lalu, kini dan masa mendatang. Legenda Puteri Tanjung Munangis yang setia menunggu hadirnya sang tabib dimasa lalu untuk mengobati penyakitnya, kinipun sedang menunggu hadirnya sang juara yang dapat membawa kegemilangan Sumbawa dimata dunia.

Akhirnya, penulis mengimajinerkan tentang Negara-negara yang dulunya pernah terdampak dari salah satu elemen Samota di masa lalu, kini kembali berkumpul di gerbangnya, Inilah saatnya dunia menemukan epicentrumnya “the world discover Sumbawa” dengan MXGP Samota 2022 di alam yang gemilang berkeadaban, Sumbawa.

Sumber : dari beberapa tulisan/publikasi

Foto : desain imajiner

Artikel ini telah dibaca 178 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemimpin Muda Dalam Tatanan Birokrasi Dan Karakteristiknya

10 Desember 2023 - 09:24 WIB

Dukung Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Bidang III DPMD Berkunjung ke Sumbawa Techno Park Di UTS

9 Desember 2023 - 12:04 WIB

Hakikat KIP Kuliah

6 Juli 2023 - 07:38 WIB

Mutu Pendidikan Rendah Akar dari Semua Masalah Hidup

1 Juni 2023 - 13:04 WIB

Inovasi Laboratorium Klinik Rumah Sakit Pasca Covid-19

29 Mei 2023 - 12:56 WIB

Perforasi Gaster ; Kenali Bahayanya dan Cegah Bersama

24 Mei 2023 - 17:22 WIB

Trending di Opini