Menu

Mode Gelap

Nasional · 30 Jan 2024 22:31 WIB

Bahas Program Kerja, Forum PSDAT Gelar Rapat Koordinasi


 Bahas Program Kerja, Forum PSDAT Gelar Rapat Koordinasi Perbesar

Sumbawa, dwipamedia.com – Forum Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) Kabupaten Sumbawa menggelar rapat koordinasi, pada Selasa 30 Januari 2024. Kegiatan yang terlaksana di aula kantor Bappeda Sumbawa ini, membahas program kerja yang sudah dilaksanakan pada tahun 2023, serta program yang rencananya akan dilakukan pada tahun 2024.

Ketua Forum PSDAT Sumbawa, Muttakin dalam sambutannya mengungkapkan terkait struktur keanggotaan Forum PSDAT. Dimana jumlah personelnya sekitar 39 orang, yang terdiri dari pembina, pengarah, ketua, termasuk divisi-divisi yang bergerak di bidang masing-masing. “Tujuan Forum ini adalah untuk mengakomodasi dan mengarahkan aspirasi komunitas, memulai dan mengembangkan partisipatif masyarakat, mendorong dan koordinasi lintas sektor, serta lainnya,” terang Muttakin.

Ia juga menyinggung terkait rencana program kerja tahun 2024. Dimana menurutnya, kegiatan yang belum bisa dikerjakan pada tahun 2023, bisa diusulkan kembali agar dapat terlaksana di tahun 2024. “Kalau program kerja di tahun 2023 ada yang tidak bisa dilaksanakan, maka bisa kita ajukan kembali untuk dilaksanakan di 2024,” tuturnya.

Ditegaskan, dalam melaksanakan rencana aksi, pihaknya membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dari Plan Internasional Indonesia. Terutama terkait peningkatan sumber daya manusia, termasuk untuk sanitasi, pengelolaan sumber daya air, serta lainnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Sumbawa, Wahyu Indrajaya menyatakan, fungsi forum ini untuk memperkuat sinergi atara semua unsur yang terlibat di dalam pengelolaan sumberdaya air. “Jadi intinya keberadaan forum ini untuk memperkuat agar program dari masing-masing unsur sektor yang terlibat di dalam forum ini bisa lebih terpadu, lebih sinergi dalam upaya kita mewujudkan pengolaan sumberdaya air yang terpadu, yang baik untuk mencegah kekurangan mengatasi kekurangan air di musim kemarau dan juga mengatasi over flow di musim hujan,” tegasnya.

Menurutnya, dari beberapa kegiatan yang dilakukan dalam setahun terakhir, salah satunya penanaman pohon di Batu Dulang, termasuk penanaman mangrove di Labuhan Kuris Bungin, dan Kaung. “Kita ingin semua anggota ini berada pada satu frekuensi pemikiran bahwa kebutuhan kita akan air itu adalah abadi. Karena kita tidak bisa hidup tanpa air,” tandasnya.

Sementara, Provincial Coordinator NTB – Water for Women Project Yayasan Plan International Indonesia, Jatmoko mengatakan, tantangan dalam memenuhi kebutuhan air sebagai hak dasar warga negara tertuang dalam tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke- 6 Akses Air Bersih dan Sanitasi (Clean Water and Sanitation).

Mendorong perencanaan, penganggaran dan pembiayaan akses kebutuhan air bersih bisa dilakukan oleh forum PSDAT dengan skema pentahelix yaitu menyatukan semua stakeholder di lingkup Pemerintah kabupaten, Provinsi hingga keterwakilan Pemerintah Pusat di daerah NTB, akademisi, Forum DAS Provinsi NTB, Forum Penanggulangan Resiko Bencana Provinsi NTB, Kecamatan, Desa, kelompok perempuan, TP- PKK, Kelompok/komunitas, masyarakat pemerhati air, swasta dan lain-lain. “PSDAT ini dibentuk di Kabupaten Sumbawa sesuai rekomendasi dari hasil riset kolaborasi yang dilakukan Monash University Australia dan Yayasan Plan pada 2022,” ungkapnya.

Ia menyampaikan rangkaian workshop pengelolaan sumberdaya air digelar untuk berkoordinasi dengan para pihak. PSDAT memastikan terwujudnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Berkesetaraan Gender dan Inklusi sosial di Kabupaten sumbawa hingga kebutuhan dan akses layanan dasar terhadap kebutuhan air terpenuhi tanpa terkecuali atau dikenal dengan istilah no one left behind yang didukung dengan pengelolaan sumber daya air. “Proses yang kami lakukan kemarin melalui 5 pilar PSDAT yaitu perkuat konservasi sumber daya air, pemanfaatan sumber daya air, manajemen daya rusak, Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA), peranan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya alam,” sebut Koko akrab disapa.

Selanjutnya, pertemuan ini digagas untuk mendapatkan masukan. Memperkuat rencana aksi kolaborasi kedepan untuk bergerak bersama. (awe)

Artikel ini telah dibaca 104 kali

Baca Lainnya

Tingkatkan Kesadaran Global, Pusat Edukasi Hiu Paus Dibuka di Teluk Saleh

3 Februari 2025 - 20:27 WIB

AMMAN Raih Empat Penghargaan Good Mining Practice Award 2024

3 Oktober 2024 - 15:49 WIB

Presiden Joko Widodo Resmikan Smelter Tembaga dan Pemurnian Logam Mulia AMMAN

23 September 2024 - 17:46 WIB

Konservasi Indonesia Perkenalkan Prilly Latuconsina sebagai Kawan Hiu Paus

30 Agustus 2024 - 15:25 WIB

Bawaslu NTB Raih Tiga Kategori Penghargaan Kehumasan Terbaik

23 November 2023 - 05:39 WIB

Pertama di NTB, Kota Bima Tuntaskan Penyaluran Bantuan Pangan Tahap II

12 September 2023 - 17:31 WIB

Trending di Nasional