Sumbawa, dwipamedia.com — Kabupaten Sumbawa dalam tahun ini mendapat kuota pengiriman ternak keluar daerah hingga mencapai belasan ribu ekor. Namun hal itu tidak mempengaruhi jumlah populasi ternak yang ada di Sumbawa.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sumbawa H Junaidi kepada wartawan Kamis (13/3/2025). Kabupaten Sumbawa mendapatkan alokasi sebanyak 16.000 ekor ternak untuk pengiriman ke luar NTB. Sementara itu, distribusi ke Pulau Lombok akan disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan populasi di Sumbawa.
Pihaknya memastikan, pengiriman ternak keluar daerah tidak akan mempengaruhi jumlah populasi yang ada di Sumbawa. Sebab, jumlah ternak yang dikeluarkan sudah dihitung berdasarkan potensi yang ada, bukan sekadar memenuhi permintaan pasar. “Yang dikirim hanya ternak jantan. Sementara itu, produksi tetap bisa berjalan dengan adanya inseminasi buatan,” jelasnya.
Terkait jalur pengiriman, H Junaidi menyebutkan distribusi ternak dapat dilakukan melalui jalur laut maupun darat. Meskipun Pulau Lombok masih dalam kategori terduga, pengiriman ternak yang hanya transit tetap memungkinkan. “Kalau hanya melintas masih bisa, tetapi kalau untuk dipelihara di sana, kita masih menunggu keputusan lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara terkait pengiriman ternak dari Pulau Sumbawa ke Pulau Lombok, hingga kini masih mengalami kendala. Hal ini disebabkan oleh status penyakit ternak yang masih dikategorikan tertular di daerah asal, sementara di daerah tujuan masih terduga. “Pengiriman ternak ke Pulau Lombok belum bisa dilakukan karena masih ada status penyakit yang harus dipastikan keamanannya. Saat ini, kita menunggu hasil analisa risiko dari pihak yang berwenang,” jelasnya.
Meski demikian, H Junaidi memastikan Kabupaten Sumbawa telah siap apabila jalur pengiriman kembali dibuka. Sebab, seluruh prosedur operasional standar (SOP) tetap dijalankan, agar kesehatan ternak yang dikirim tetap terjaga. “Kita sudah siap. Bahkan, persiapan sudah mulai dilakukan sejak awal untuk mengantisipasi kebutuhan pasar,” pungkasnya. (awe)