Sumbawa, dwipamedia.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam hal ini Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) telah menetapkan target retribusi pasar tahun 2025 sebesar Rp2,5 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan target tahun sebelumnya yang hampir Rp6 miliar.
Kepala Diskoperindag Kabupaten Sumbawa, Tata Kostara kepada media ini, Kamis (20/2/2025) mengungkapkan, target tahun sebelumnya dinilai terlalu tinggi dan tidak mempertimbangkan kondisi riil di lapangan. “Saat saya masuk di 2024, saya melihat target retribusi terlalu tinggi. Setelah evaluasi, angka Rp2,5 miliar ini lebih realistis,” terangnya.
Menurut Tata, penurunan target ini didasari oleh beberapa faktor, salah satunya berkurangnya jumlah pedagang dan pengunjung pasar akibat persaingan dari belanja online serta pedagang keliling yang langsung menjual ke pemukiman warga. “Sekarang banyak masyarakat lebih memilih belanja online atau membeli langsung dari pedagang yang masuk ke kampung-kampung menggunakan motor dan mobil. Ini sangat mempengaruhi jumlah pendapatan retribusi,” jelasnya.
Untuk mencapai target retribusi, pihaknya akan melakukan berbagai langkah, termasuk menertibkan sistem retribusi kios dan parkir, serta memastikan seluruh setoran masuk ke kas daerah.
Selain itu, pihaknya juga mengajukan usulan perbaikan fasilitas pasar agar lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli. Salah satu fokus utama adalah Blok C di Pasar Seketeng yang kerap tergenang saat musim hujan. “Kalau hujan, aktivitas pedagang dan pembeli terganggu. Kalau bisa ada revitalisasi, pedagang tidak repot dan pembeli tetap nyaman berbelanja,” ujarnya.
Dengan target yang lebih realistis dan langkah penataan yang lebih baik, Pemkab Sumbawa optimistis retribusi pasar tahun ini dapat tercapai. (awe)