Sumbawa, dwipamedia.com – Pemkab Sumbawa masih terus berupaya menurunkan angka stunting. Sehingga dilakukan evaluasi dan perbaikan strategi dalam penanganan stunting di Kabupaten Sumbawa.
Untuk itu dilaksanakan kegiatan Review Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sumbawa, yang digelar di Aula Bappeda pada Kamis (13/2/2025). Hadir dalam kegiatan, Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, para kepala OPD serta lainnya.
Dalam sambutannya, Wabup mengungkapkan, stunting masih menjadi tantangan utama yang dihadapi Kabupaten Sumbawa. Berdasarkan data survei nasional, baik melalui Riset Kesehatan Dasar maupun Survey Status Gizi Indonesia, prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa mengalami penurunan dari 31,53 persen pada tahun 2018 menjadi 25,7 persen pada tahun 2023, yang berarti dalam lima tahun terakhir, prevalensi stunting turun sebesar 5,8 persen, atau rata-rata 1,16 persen per tahun.
Jika melihat data dari pemantauan rutin, lanjut Wabup, dalam Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), prevalensi stunting di Kabupaten Sumbawa juga mengalami penurunan dari 11,73 persen pada tahun 2018 menjadi 8,11 persen pada tahun 2023. Ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader Posyandu, hingga masyarakat.
Disampaikan, pada tahun 2024, berbagai upaya penanggulangan stunting telah dilakukan secara konvergen dengan dukungan lintas sektor, baik dari pemerintah, swasta, hingga organisasi masyarakat. Wabup memberi apresiasi atas komitmen berbagai pihak, terutama Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang telah mendukung intervensi stunting di desa-desa lokus, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala desa, dan berbagai instansi yang telah berkontribusi dalam bentuk anggaran maupun program percepatan penurunan stunting.
Tak hanya itu, berbagai organisasi lainnya juga berperan aktif dalam upaya ini. Sebagai langkah inovatif, Kabupaten Sumbawa telah meluncurkan Gerakan Tuntun Gera Sumbawaku (Tuntaskan Stunting Menuju Generasi Sumbawa Berkualitas), yang menggabungkan berbagai program intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk menangani stunting secara lebih efektif. “Secara nasional, target penurunan stunting masih berada di bawah 14 persen, sementara Sumbawa masih di atas angka tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian kita bersama,” tutur Wabup.
Selain itu, ia menyambut baik program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini diharapkan dapat membantu anak-anak, terutama di daerah dengan tingkat stunting tinggi, untuk mendapatkan akses makanan bergizi secara merata.
Bahkan, komitmen kepala daerah dan berbagai pihak menunjukkan kesadaran tinggi akan pentingnya pembangunan manusia bagi kemajuan bangsa. “Kita harus terus mendorong program-program seperti pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK dan balita bermasalah gizi, serta peningkatan cakupan imunisasi,” pungkasnya. (dmn)