Sumbawa, dwipamedia.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Sumbawa untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar pertemuan penggerakan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta tindak pidana perdagangan orang, dan perkawinan anak di Kabupaten Sumbawa tahun 2024.
Pertemuan tersebut terlaksana pada Senin (9/9/2024), di aula kantor Camat Moyo Hulu. Turut hadir dalam kegiatan Staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik selaku Plt Kepala Dinas P2KBP3A Sumbawa, Kepala Dinas PMD, Sekcam Moyo Hulu, serta lainnya.
Plt. Kepala DP2KBP3A Sumbawa, I Ketut Sumadi Arta dalam laporannya mengatakan, tujuannya acara ini untuk menyiapkan dan mengimplementasikan desa ramah perempuan dan peduli anak di Kabupaten Sumbawa. Ada 10 indikator yang harus dipenuhi untuk mewujudkan hal itu. “Kalau semuanya telah terpenuhi yang 10 indikator, maka ini akan terwujud menjadi embrio untuk menjadi Kecamatan Layak Anak, kemudian Kabupaten Layak Anak,” terangnya.
Diungkapkan, saat ini Kabupaten Sumbawa sedang melakukan evaluasi mandiri atau verifikasi terhadap persyaratan-persyaratan untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak. Diakui ada beberapa indikator yang masih kurang. Namun secara bertahap 10 indikator tersebut disiapkan guna mewujudkan Kabupaten Sumbawa sebagai Kabupaten Layak Anak.
Pihaknya berharap, pertemuan ini tidak sekedar komitmen atau deklarasi saja, tetapi yang paling penting nanti implementasinya. “Karena ini judulnya gerakan pemberdayaan, maka harus bergerak terus semua stakeholder yang ada di desa, ini yang dikoordinir oleh Camat untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak,” tuturnya.
Sementara, Sekda Sumbawa Budi Prasetiyo mengatakan, tujuan kegiatan ini ingin membuat sebuah komitmen bersama mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai Desa dalam rangka mewujudkan Desa Layak Anak. Sehingga bisa dipastikan semua kasus-kasus yang terkait dengan kekerasan anak dan kekerasan pada perempuan bisa betul-betul terminimalisir.
Dengan begitu, lanjut Budi, bisa menuju Kabupaten Sumbawa Layak Anak yang lebih baik lagi. “Saya berharap, semua Desa melaksanakan komitmen ini, dan itu akan menjadi sebuah langkah awal untuk memastikan semua Desa yang ada di Kabupaten Sumbawa bisa diterapkan sebagai Desa Layak Anak,” harapnya.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan komitmen pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kecamatan Moyo Hulu. Dimulai dari Sekda, Plt Kepala DP2KBP3A, Kepala DPMD serta lainnya. (dmn)