Sumbawa, dwipamedia.com – Dua sekolah yang berlokasi di Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa yakni SDN 2 Jotang dan SDN 3 Jotang, mendesak untuk dimerger. Hal itu menjadi solusi untuk menyudahi konflik yang kerap terjadi antar dua sekolah dimaksud.
“Kami usulkan dua sekolah ini dimerger. Alasannya bahwa kedua sekolah ini memiliki banyak masalah yang bisa menimbulkan konflik,” ungkap Korwil Pendidikan Kecamatan Empang, Muhammad Nasukha, saat pertemuan dengan Sekretaris dan Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa serta kepala sekolah se-Kecamatan Empang.
Lebih jauh dijelaskan, kedua sekolah ini letaknya berada dalam satu kawasan yang hanya dipisahkan oleh pagar yang terbuat dari seng. Ketika anak-anak dari sekolah SDN 3 Jotang main bola saat jam olahraga, mengganggu anak-anak dan guru SDN 2 Jotang yang sedang mengikuti proses belajar mengajar. Sebab bola yang ditendang sering terkena pagar seng sehingga menimbulkan suara gaduh.
Demikian sebaliknya, lanjut Nasukha. Lucunya lagi, saat upacara bendera Hari Senin. Satunya memberikan sambutan, dan satu sekolah lainnya menyanyikan Lagu Indonesia Raya dalam waktu yang bersamaan, membuat suasana tidak nyaman. Apalagi bersamaan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan syair dan suara yang tidak seragam dari dua sekolah ini, terasa tak enak didengar. “Kedengarannya saling bersahut-sahutan, membuat anak-anak yang menyanyikan lagu kebangsaan ini tidak serius karena tertawa dan terasa lucu,” terangnya.
Parahnya lagi ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kedua sekolah ini tidak lagi menggunakan zona sebab berada di lokasi yang sama. Tim guru dari masing-masing sekolah berlomba-lomba naik turun rumah warga untuk mengajak anak-anak masuk ke sekolahnya. Kondisi ini berdampak terhadap beban psikologis orang tua murid. “Inilah beberapa alasan membuat saya mendukung dua sekolah ini dimerger,” imbuhnya.
Terhadap merger ini, Nasukha telah menggelar rapat dengan orang tua murid dari dua sekolah termasuk para guru dan kepala sekolah. Semuanya sepakat dan telah dibukukan dalam berita acara. “Kami minta Dewan Pendidikan untuk menfasilitasi dan ikut mendorong agar merger dua sekolah ini terealisasi,” pintanya.
Hadir dalam pertemuan itu Sekretaris DPKS, Zainuddin bersama anggota, Sanapiah, Suharli, Umar, Junaida Iriani, Erma Suryani, Sri Rahayu, dan Yayuk. Selain itu Korwil bersama Kepala SDN 1 Jotang, SDN 2 Jotang, SDN 2 Boal, SDN 1 Gapit, SDN 1 Empang, SDN Lamenta, SDN 3 Jotang, SDN 1 Boal, SDN 2 Ongko, SDN Nyarinying, SDN 5 Empang, SDN 2 Gapit, SDN 2 Empang, SDN 4 Empang, SDN 1 Ongko, SDN 3 Empang dan SDN Tero. Para kepala sekolah ini menyampaikan berbagai permasalahan mulai dari kekurangan guru, siswa, ruang kelas, rumah dinas, fasilitas sekolah, hingga kerusakan infrastruktur. (dmn)