Menu

Mode Gelap

Pemerintahan · 30 Apr 2025 16:17 WIB

KKP Beri Peluang Kabupaten Sumbawa Jadi Sentra Garam Nasional


 KKP Beri Peluang Kabupaten Sumbawa Jadi Sentra Garam Nasional Perbesar

Sumbawa, dwipamedia.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini sedang menggenjot program nasional swasembada garam industri. Kabupaten Sumbawa berpeluang sebagai salah satu daerah yang menjadi sentra garam nasional.

Sehingga dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sumbawa pada Rabu (30/4/2025), Dirjen Pengelolaan Kelautan KKP, A Koswara, memastikan program ini menjadi bagian dari agenda ketahanan pangan nasional. Diungkapkan, 70 persen garam industri Indonesia masih berasal dari impor. Sementara garam konsumsi sudah mampu dipenuhi oleh produksi lokal. “Problem utamanya ada di garam industri, khususnya untuk sektor pangan dan farmasi. Kualitas produksi lokal belum sepenuhnya memenuhi standar,” jelasnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, KKP menyusun dua strategi besar. Pertama, melalui intensifikasi produksi garam rakyat agar kualitasnya bisa meningkat menjadi standar industri (minimal 97 persen NaCl). Kedua, membangun sentra industri garam yang terintegrasi dari hulu ke hilir di lokasi strategis. “Minimal kita akan bangun dua sentra industri besar, satu di Jawa dan satu di wilayah timur seperti Nusa Tenggara. Sumbawa salah satu kandidat kuat karena punya potensi lahan dan dukungan pemda,” tegasnya di hadapan Bupati Sumbawa, H. Syarafuddin Jarot dan jajarannya, dalam pertemuan di Aula Sekda Sumbawa.

Program ini, sambung Dirjen, juga didorong oleh Perpres Nomor 17 yang mengatur pelarangan impor garam secara bertahap. Garam pangan tak boleh lagi diimpor mulai 2025, sedangkan garam farmasi menyusul pada 2027. Namun, pemerintah mengakui target itu cukup menantang. Saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 600 ribu ton garam pangan dan 2,7 juta ton garam farmasi per tahun. “Karena itu, kami butuh kerja sama dengan pemerintah daerah untuk konsolidasi lahan. Target kami minimal 1.000 hektare untuk pembangunan sentra garam nasional,” ujarnya.

Sementara Bupati Sumbawa H Syarafuddin Jarot menyatakan Kabupaten Sumbawa siap menjadi salah satu dari dua wilayah yang akan dijadikan model pengembangan industri garam nasional. Dari sisi kelayakan, Sumbawa dinilai memiliki keunggulan baik dari luas lahan, kondisi alam, hingga potensi kualitas garamnya. “Yang paling penting sekarang adalah kesiapan pemerintah daerah, kesiapan masyarakat, dan kesiapan lahannya. Ini jadi tanggung jawab kami di Kabupaten Sumbawa,” tegas Bupati.

Bupati memastikan, Pemkab Sumbawa akan mendukung penuh upaya konsolidasi lahan dan masyarakat guna menyukseskan program strategis nasional ini. “Kami akan support total agar program ini berjalan di sini. Soal teknis seperti kadar air atau kualitas tanah, saya kira sudah tidak ada masalah. Produksi garam kita cukup bagus,” tuturnya.

Ia juga berharap, dari dua lokasi yang akan dipilih pemerintah pusat, salah satunya adalah Kabupaten Sumbawa. Sebab, jika Sumbawa terpilih, maka daerah ini akan menjadi bagian penting dari strategi nasional menghentikan impor garam industri secara bertahap. (dmn)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

DPMPTSP Sumbawa Dorong Pelaku UMKM Miliki Legalitas Usaha

4 November 2025 - 16:11 WIB

Wabup Tinjau Progres Pembangunan dan Kondisi Labkes RSUD Sumbawa

3 November 2025 - 17:08 WIB

Pemkab Sumbawa Upayakan SPPG Penuhi Standar Kesehatan

3 November 2025 - 15:13 WIB

Jaga Stabilitas Harga, Wabup Sumbawa Apresiasi Operasi Pasar Murah

30 Oktober 2025 - 11:49 WIB

Bupati Sumbawa Serahkan Hibah Barang Milik Daerah kepada Pemerintah Desa

29 Oktober 2025 - 17:00 WIB

Wabup Sumbawa Dorong Pembentukan Tim Teknis Pengelolaan Sampah Terpadu

27 Oktober 2025 - 14:03 WIB

Trending di Pemerintahan