Sumbawa, dwipamedia.com – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), H. Fahri Hamzah, melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa pada Sabtu (16/11/2024). Kehadiran Wamen bersama rombongan, disambut hangat oleh Pjs Bupati Sumbawa Najamuddin Amy, Pjs Bupati KSB Julmansyah, termasuk masyarakat Sumbawa.
Acara penyambutan berlangsung di Aula H. Madilaoe ADT Lantai III Kantor Bupati Sumbawa. Hadir pula pada acara tersebut, Pimpinan DPRD Sumbawa, Anggota Forkopimda, Sekda Sumbawa, Kepala Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pimpinan BUMN/BUMD, hingga Rektor Perguruan Tinggi.
Dalam pidato penyambutannya, Pjs. Bupati Sumbawa Najamuddin Amy menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Fahri Hamzah, seraya berharap Kabupaten Sumbawa dapat menjadi pilot project untuk program pembangunan 3 juta rumah yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Sebab, Kabupaten Sumbawa memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Pada kesempatan itu, Pjs Bupati memaparkan kondisi perumahan di Kabupaten Sumbawa. Dari total 117.594 unit rumah yang ada, terdapat 34.052 unit rumah yang masih tidak layak huni, sementara backlog perumahan mencapai 48.849 unit. Hal ini menunjukkan kebutuhan yang mendesak akan penyelesaian masalah perumahan di Kabupaten Sumbawa.
Untuk itu, lanjut Pjs Bupati Sumbawa, koordinasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten sangat dibutuhkan dalam mensukseskan program pembangunan 3 juta rumah tersebut. “Kami siap mendukung penuh program ini. Kabupaten Sumbawa memiliki potensi besar, termasuk pemanfaatan lahan-lahan milik pemerintah daerah untuk pembangunan rumah bagi masyarakat. Kami berharap Kementerian PKP dapat menjadikan Sumbawa sebagai pilot project untuk program 3 juta rumah ini,” tutur Dr. Najam meyakinkan.
Sementara, Wamen PKP RI, Fahri Hamzah dalam sambutannya menegaskan pentingnya keberpihakan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan perumahan bagi rakyat Indonesia. Saat ini, terdapat sekitar 80 juta rakyat Indonesia yang membutuhkan rumah layak, dengan 50 juta di antaranya telah memiliki rumah, sementara 30 juta lainnya masih memerlukan perhatian serius. Program pembangunan 3 juta rumah menjadi solusi strategis, dengan target 1 juta rumah di kota dan 2 juta rumah di desa. “Yang disebut rumah adalah yang dimiliki dan bersifat permanen. Inilah inti kebijakan yang ingin kami dorong, agar seluruh rakyat Indonesia dapat hidup layak. Kita kaya, mari tunjukkan kekayaan itu untuk mensejahterakan rakyat,” tegas Fahri.
Ia juga menggarisbawahi bagaimana desa berperan sebagai aktor utama pembangunan rumah. Inspirasi datang dari pengalaman negara seperti China yang mampu membebaskan 700 juta penduduk dari kemiskinan melalui kebijakan ekonomi yang progresif, termasuk pembangunan perumahan rakyat. Fahri Hamzah juga menyampaikan harapannya agar Kabupaten Sumbawa menjadi contoh nasional dalam pelaksanaan program 3 juta rumah ini, mengingat sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.
Kunjungan Fahri Hamzah ke Kabupaten Sumbawa tidak hanya menjadi ajang diskusi strategis, tetapi juga wujud nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Dukungan penuh yang diberikan Pemerintah Kabupaten Sumbawa diharapkan mampu memberikan dampak signifikan dalam mengatasi persoalan perumahan rakyat, khususnya di kawasan perdesaan. “Melihat antusiasme dan kesiapan pemerintah Kabupaten Sumbawa, saya optimis Sumbawa dapat menjadi contoh nasional. Jika ini berhasil, akan banyak daerah yang belajar dari keberhasilan Sumbawa. Program 3 juta rumah ini adalah salah satu bentuk nyata dari kebijakan itu,” pungkasnya. (awe)