Sumbawa, dwipamedia.com – Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian, Kemenkominfo (BPSDMP KOMINFO) Surabaya, dengan Diskominfotiksandi Kabupaten Sumbawa menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Digital, Selasa (14/5/2024) di Ruang Rapat Hasan Usman, Lantai 1 Kantor Bupati Sumbawa.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Dinas Kominfotiksandi Sumbawa ini bertemakan pengembangan SDM digital Tahun 2024. Salah satu materi yang dibahas terkait dengan masalah indeks masyarakat digital tahun 2023 lalu. Hadir pada rapat ini Kepala Dinas Kominfo Surabaya, Kepala Dinas Kominfo provinsi NTB, Serta sejumlah OPD terkait.
Pada kesempatan itu, Kadis Kominfotiksandi Kabupaten Sumbawa Hasanuddin menyampaikan, adanya platihan ini guna memberikan pendampingan secara langsung supaya masyarakat bisa mengelola internet atau mengunakan informasi sebaik mungkin. Maka dengan adanya kerja sama dengan BPSDMP Kominfo Surabaya kegiatan ini lebih maksimal dalam memperkenalkan digitalisasi kepada masyarakat khususnya di kabupaten Sumbawa.
Kepala Dinas Kominfotik NTB Najamuddin Amy, mengatakan, digital harus dilaksanakan secara paralel peningkatan SDM yang dilaksanakan oleh dinas Kabupaten Sumbawa bekerjasama dan berkolaborasi dengan balai pengembangan SDM kominfo Surabaya dan Kementerian Kominfo untuk meningkatkan indeks masyarakat dengan melaksanakan kegiatan, salah satunya yaitu GTA yang memperkenalkan transformasi digital kepada tenaga ASN Secara paralel.
Sementara Kepala BPSDMP Kominfo Surabaya, Bagus Winarko menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui rencana pemerintah Kabupaten Sumbawa kedepannya. Terutama dalam hal pengembangan SDM bidang komunikasi dan informatika. Sebab, dari Kementerian Kominfo memiliki program digital talents scholarship yang mungkin nanti bisa di kolaborasikan dengan pemerintah daerah.
Dicontohkan, seperti pelatihan apa saja yang di butuhkan oleh Pemkab Sumbawa dan harapannya dapat meningkatkan nilai indeks masyarakat digital yang ada di Kabupaten Sumbawa. “Nilainya nomor 2 paling bawah di provinsi NTB dan nilainya masih dibawah rata-rata di provinsi, sehingga dengan ini diharapkan bisa dituntaskan melalui pengembangan SDM,” jelasnya. (awe)