Sumbawa, dwipamedia.com – Perubahan iklim global, pertumbuhan populasi yang semakin meningkat, dan kerentanan yang disebabkan oleh manusia telah menyebabkan masyarakat di seluruh dunia mengalami perubahan yang signifikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami ancaman terhadap perubahan iklim global tersebut termasuk didalamnya Kabupaten Sumbawa. Banjir, kekeringan panjang, tanah longsor, kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan terjadinya perubahan iklim global tersebut.
Karena sifatnya yang mendunia dan melibatkan seluruh negara-negara didunia, maka penanganannya tidak bisa lagi dilakukan secara sendiri-sendiri, dibutuhkan komunikasi intensif antar berbagai negara dalam mengatasinya.
Berangkat dari hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbawa, Syafruddin Nur mengatakan, sebuah yayasan yang bernama WWF Indonesia bekerjasama dengan Yayasan International Council for Local Environmental Initiatives (ICLEI) Indonesai, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apaksi) menggagas sebuah kompetisi yang diberi nama One Planet City Challenge (OPCC) yang merupakan kompetisi persahabatan antar kota yang digelar diseluruh dunia.
Untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini, maka setiap pemerintah daerah diwajibkan untuk melaporkan inventarisasi, rencana dan implementasi aksi iklim serta pembangunan rendah emisi. Kompetisi OPCC merupakan bentuk apresiasi bagi pemerintah daerah yang memiliki komitmen dan perencanaan pembangunan rendah emisi dan adaptif terhadap dampak perubahan iklim.
Pada tahun 2023, kompetisi ini diikuti oleh 284 kota dari 54 negara termasuk didalamnya 31 kota/kabupaten di Indonesia. Dan yang sangat membanggakan, Kabupaten Sumbawa pada tahun ini masuk dalam kompetisi dimaksud, dan pemerintah serta masyarakat kabupaten Sumbawa mulai ikut berpartisipasi dan mengambil langkah penting untuk secara bersama-sama dengan kota-kota lain diseluruh dunia dalam rangka ikut menyelamatkan bumi dari akibat perubahan iklim global.
“Kenapa kita masyarkat Sumbawa perlu bangga, karena untuk terlibat dalam kompetisi ini maka sebuah kota/kabupaten harus mampu dan memiliki data mengenai ambisi dan aksi iklim melalui platform CDP-ICLEI yang kemudian akan dikaji oleh OPCC International apakah ambisi dan aksi iklim dari kota-kota tersebut sudah selaras dengan tujuan yang ditetapkan dalam perjanjian Paris,” pungkasnya. (dmn)