Sumbawa, dwipamedia.com – Meski kampusnya terbilang baru, namun nama dan prestasi Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) telah melejit begitu cepat. Berdasarkan akreditasi kampus, UTS sama seperti Universitas Mataram (UNRAM) mendapat predikat “Baik Sekali” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT). Demikian diungkapkan Rektor UTS, Chairul Hudaya Ph.D saat acara Buka Puasa Bersama dengan wartawan Sumbawa di kediamannya, Kawasan Olat Maras, Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu, Rabu (12/4).
Predikat akreditasi ini diperoleh ungkap Rektor, karena berbagai capaian yang positif. Selama pandemi Covid 19, UTS tetap melakukan berbagai inovasi dengan menghasilkan sejumlah produk unggulan. Bahkan di antara produk itu sudah mendunia. Seperti produk motor listrik “NgebUTS” yang kini telah dimanafaatkan untuk menunjang kinerja dinas instansi di NTB. Bahkan Ia diundang khusus oleh salah satu media massa di Polandia, untuk mempresentasikan motor listrik Ngebuts buatan UTS. Mereka kagum dengan kampus yang kecil, dan berada di daerah terpencil, namun mampu menghasilkan karya yang besar. UTS juga menghasilkan produk yang sangat bermanfaat terutama bagi nelayan. Yaitu Coldstorage—alat pendingin menggunakan sistem solar cell yang terus dikembangkan. Dua unit dari produk ini telah dimanfaatkan para nelayan Desa Pulau Bugin Kecamatan Alas. “Masih banyak produk lainnya yang dihasilkan mahasiswa maupun para dosen UTS,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor menyebutkan bahwa beberapa tahun awal berdirinya UTS, jumlah mahasiswa mencapai 2.500 orang dari berbagai daerah di Nusantara yang tersebar pada 14 program studi plus prodi magister inovasi. Seiring berjalannya waktu dan kini UTS berusia 10 tahun, jumlah mahasiswa bertambah pesat hingga tercatat lebih dari 5000 orang. Jumlah siswa ini, seiring dengan bertambahnya jumlah program studi yang mencapai 31 prodi, dan terbanyak di Indonesia. Dari mahasiswa UTS, beberapa di antaranya mahasiswa asing dari berbagai negara yang datang melanjutkan studinya di UTS. Seperti Argentina, Maroko, Amerika, dan beberapa negara di timur tengah. Yang menariknya, sekitar 50 persen mahasiswanya dibiayai dengan beasiswa. “Inilah salah satu factor yang menjadikan UTS mendapat predikat akreditasi “baik sekali” di samping factor-faktor lainnya,” imbuhnya.
Capaian yang diraih UTS tidak terlepas dari peran semua pihak, termasuk jajaran pers. Karena itu Ia menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang telah terbangun, sehingga dengan informasi yang dipublish wartawan melalui medianya, mampu mengangkat citra positif UTS di mata masyarakat. (dmn)